Miranti Aisyah: Kebahagiaan Indonesia lewat Piano

Image

Melakukan sesuatu bagi Indonesia, sejatinya, bisa melalui jalur apapun. Dalam skala apapun, atau cara apapun. Bisa diniatkan, bisa pula tanpa sengaja. Bisa juga karena bahagia melakukannya. Dan, tanpa disadari, kontribusi telah diberikan.

Mungkin itulah yang dialami seorang mahasiswi bernama Miranti. Di sela-sela kesibukannya menuntut ilmu tingkat Masters di Australian National University, sudah banyak hal ia lakukan. Barangkali lebih karena minat atau passion-nya. Tapi, tanpa disadarinya, ia telah banyak berkontribusi.

Miranti adalah seorang pianis handal. Ah, bukankah hal itu biasa saja?

Bisa jadi. Yang tak biasa, ia, bersama teman-temannya, menggerakkan banyak kegiatan yang mempromosikan seni-budaya Indonesia. Ia aktif mengadakan berbagai kegiatan seni. Ia menjadi aranjer kelompok angklung Canberra yang belum lama ini dibangun. Ia mengajar lagu-lagu anak Indonesia. Ia bahkan merekam permainan pianonya, di You Tube, agar lagu-lagu anak Indonesia dapat terus dipelajari dan dinyanyikan, kapanpun dan dimanapun.

Begitu banyak yang telah ia lakukan. Semata demi kecintaan akan seni budaya. Demi kecintaannya akan Indonesia.

Karenanya, Miranti layak disebut salah satu duta musik Indonesia. Baik itu melalui kemahiran jari jemarinya di piano, mengaransemen angklung, atau pengabadian lagu-lagu anak-anak Indonesia lewat dunia maya.

Tulisan di bawah ini adalah salah satu catatan singkat saya atas salah satu konser piano Miranti.

Semoga menginspirasi. Bahwa Indonesia sesungguhnya adalah negeri yang menyimpan banyak potensi.

 

***

 

Grand piano berwarna hitam itu berdiri elegan. Penonton hening. Gelombang kesunyian merayap ke segenap ruangan Atrium, Building 23, University of Canberra.

Seorang putri Indonesia, Miranti Puti Aisyah mendekati sang grand piano. Ia duduk dengan khidmat. Menatap piano seakan berhadapan dengan kekasih hati. Ia tersenyum ke arah penonton. Dan setelah itu, lantunan komposisi klasik dari Bach, Poulenc dan Chopin mengalir indah dari jemari lentiknya.

Di Minggu sore yang mendung di Canberra, 11 Desember 2011, Miranti telah memberikan kehangatan dengan keterampilan tingkat tingginya bermain piano klasik. Mahasiswi Master di bidang Lingkungan Hidup, ANU ini seakan mengajak penonton menahan nafas untuk menuju puncak keindahan komposisi.

Prelude and Fugue in G Major, No. 15, Book 2 dari J.S.Bach (1685 – 1750) ia mainkan dengan elegan. Trois Novelettes dari Francis Poulenc (1899 – 1963), yang dimainkan bertahap di C Major, Bb Major dan E Minor, seakan mengajak penonton menari-nari dengan berbagai temponya.

Puncak penampilan disuguhkan Miranti melalui Etude in Gb Major, Op. 10, No. 5 dari Frederic Chopin (1810 – 1849), sebuah komposisi yang relatif sulit untuk dimainkan. Namun di tangan Miranti yang pernah menjadi pemenang ketiga pada Eisteddfodd National Piano Competition (Bach category and the 20th Century Composer) tersebut, komposisi dari Chopin tersebut terdengar gemerincing. Meriah. Komposisi bertempo cepat serta tidak memberikan jeda pada jari-jari kanan seakan turut menahan nafas para penonton.

Sontak setelah lagu ketiga yang dimainkan Miranti, penonton memberikan aplaus panjang. Tidak saja permainannya terasa hebat dan megah, namun ia telah menyajikan salah satu penampilan terbaiknya.

That was a great performance,“ ujar seorang penonton berkebangsaan Australia. “Keren sekali. Aku jadi ikutan bangga sebagai orang Indonesia,” demikian sahut Dita, seorang mahasiswi Indonesia di Canberra.

Ya, Miranti telah turut ‘mengibarkan bendera’ Indonesia melalui keterampilannya di bidang piano klasik. Sekalipun ia mengaku sempat tegang sebelum tampil, namun usai acara ia terlihat sumringah. Bahagia.

Kebahagiaan Miranti adalah kebahagiaan kita semua. Kebahagiaan Indonesia. ***

 

1 responses to “Miranti Aisyah: Kebahagiaan Indonesia lewat Piano

  1. Ping-balik: Tembang Cilik (1): Bintang Kecil | D U T A

Tinggalkan komentar